Article Detail

Seminar Pendampingan Anak Bagi Orang Tua Siswa







Dalam Seminar Masalah remaja dan cara mengatasinya ini, SMK Tarakanita bekerja sama dengan Sanatorium Dharmawangsa yang memiliki 24 orang Psikiater dan 4 orang Psikolog.
Menghadirkan pembicara Dr. Jusni Ichsan solichin SpKJ  yang memaparkan tentang “Tumbuh Kembang Remaja & Masalahnya” . Dr Jusni menyampaikan bahwa masa remaja dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu: masa remaja awal (10-14 tahun), masa remaja Pertengahan (15-16 tahun) dan masa remaja akhir (17-19 tahun).

Pada Perkembangan Psikososial Remaja Awal, para remaja biasanya ditandai dengan: cemas terhadap penampilan badan, Remaja mengalami perubahan hormonal, menyatakan kebebasan dalam upaya mencari idntitas diri, berperilaku berontak dan melawan sehingga orang tua perlu berhati-hati, remaja merasa kawan menjadi lebih penting, membentuk kelompok gank, sangat menuntut keadilan dalam hal ini tidak toleransi dan sulit berkrompomi.

Pada Perkembangan Psikososial  Remaja Pertengahan biasanya remaja lebih mampu kompromi, berpikir independen & buat keputusan, terus eksperimen untuk dapatkan citra diri, mengumpulkan pengalaman baru dan mengujinya, tak lagi terfokus pada diri sendiri, membangun nilai & mengembangkan moral, butuh banyak teman & setia kawan, mulai bina hubungan dengan lawan jenis, intelektual berkembang, berpikir abstrak, memiliki Intelektual khusus, berminat dalam seni, olah raga, Berpetualang,ingin  bepergian secara mandiri .

Pada perkembangan Psikososial Remaja Akhir, para remaja mulai ideal menggeluti bidang agama, social, politik bahkan sampai ada yang pindah agama, remaja terlibat kehidupan di luar keluarga, belajar kemandirian dalam financial dan emosional, mampu membuat hubungan yang stabil dengan lawan jenis, merasa sudah dewasa dan setara dengan yang lain, siap menjadi orang dewasa yang mandiri.

Remaja butuh orang tua untuk mendapatkan kasih sayang, perhatian, bimbingan dan ketenteraman.
 hati. Kesalahpahaman remaja dengan orang tua disebabkan oleh komunikasi yang meleset, kurang mengadakan kontak dan anggapan bahwa dunia remaja dan orang tua dipisahkan oleh tembok tinggi dan tebal.
Sumber masalah orang tua dan remaja, remaja ingin bebas dan orang tua merasa perlu mengawasi karena kuatir. Perbedaan sudut pandang karena beda umur, beda zaman yang dialami, beda pendidikan, sikap dan pandangan yang mendasari seluruh perilaku orang tua. Jalan keluarnya adalah membicarakan masalah bersama-sama dan saling mendengarkan, saling pengertian, dan remaja diajak untuk menahan diri, melihat persoalan dari kaca mata orang tua.

Sumber masalah yang menjadi sumber perselisihan adalah guru memberi tugas dan orang tua ingin anak berhasil  tetapi remaja merasa bosan dan lebih suka bersenang-senang. Jalan keluarnya: Buat rencana yang disetujui bersama dan memprogramkan waktu untuk belajar dan waktu untuk bersenang-senang.
Sumber masalah tentang pakaian, remaja senang mengikuti mode remaja, kadang nyentrik sedangkan orang tua ingin remaja berpakaian rapi. Jalan keluarnya orang tua dan remaja harus berkompromi.
Dalam makalahnya Dr Jusni juga memaparkan upaya-upaya yang perlu dilakukan orang tua:
1.  Jangan jadi pengeritik, walau banyak hal yang tidak cocok, misalnya gaya rambut, pakaian, music, dll.
2.  Hargai hasil kerja anak, beri pujian pada saat yang tepat.
3.  Bila orang tua tak suka perilaku anak, jelaskan bahwa orang tua tetap menyayangi anak
4.  Jangan merendahkan mereka, bangunalah rasa percaya diri.
5.  Jangan memberi label buruk, misalnya: gendut, lelet, bandel
6.  Tunjukkan bahwa orang tua tertarik tehadap yang mereka kerjakan.
7.  Buatlah agar mereka merasa bahwa orang tua menerima mereka apa adanya.
8.  Remaja sangat sensitive. Kata-kata yang menyakitkan terhadap mereka akan berpengaruh buruk.
9.  Dorong mereka menemukan kemampuannya.
10. Percayai mereka untuk memilih yang teratrik dan hargai pilihannya.
11. Dorong mereka untuk berpendapat dan mempunyai nilai sendiri.
12. Jika orang tua ingin mengeritik, cobalah dengan cara positif. Misalnya gaya rambutmu kemarin lebih bagus dari pada hari     ini.

Sedangkan pembicara Ibu Tara de Thouars, BA, M. Psi memaparkan makalah berjudul “Mencegah dan Mengatasi Masalah Remaja”
Faktor-faktor yang menjadi pengaruh dalam perilaku remaja adalah keluarga, lingkungan, karakterisitik diri, dan pengalaman hidup.
Ibu Tara menyampaikan ada empat macam parenting style adalah authoritarian, authoritative, permissive dan uninvolved.

Dalam makalahnya bu Tara menyampaikan pula beberapa tips untuk para orang tua sebagai berikut:
1. Pahami bahwa ketika memasuki masa remaja, komunikasi dan kedekatan antara anak dengan orang tua berkurang.
2. Berikan atensi yang cukup pada anak, agar anak tidak menutup diri.
3. Pertahankan komunikasi yang positif. Bicarakan mengenai minat adan apa yang disukai anak (dunia anak). Untuk menjaga         komunikasi yang positif dan menyenangkan.
4. Tidak terlalu cepat bereaksi terhadap perilaku anak.
5. Cari waktu luang untuk dapat lebuh dekat dengan anak.
6. Berpartisipasi secara aktif dalam perkembangan anak.
7. Perhatikan mengenai perubahan-perubahan anak. Contoh: mulai menyendiri, tertutup, napsu makan menurun, tidak             termotivasi, dll. Kemudian mulai mendekati secara personal dan bertanya mengenai apa yang dialami dengan tepat.
8. Berikan anak privasi (Trust VS Controling)
9. Monitor kegiatan anak
10. Berikan batasan, larangan serta ekspektasi yang masuk akal pada anak.

Pada akhir makalahnya, pembicara Tara de Thouars, BA, M. Psi memberi perumpamaan: Kita dapat mengumpamakan hubungan antara  dan anak seperti sebuah rumah yang kita miliki dan pelihara.  Tentunya kita sangat ingin rumah tersebut menjadi cantik, indah, menarik dan membanggakan pemiliknya. Bagaimana bentuk penampilan rumah tersebut sangatlah bergantung pada pemiliknya dan bagaimana pemiliknya merawat rumah tersebut. Rumah yang dirawat dengan baik tentunya akan menjadi rumah yang indah.
Sebuah rumah tidak akan menjadi antik dan indah bila tidak melibatkan peran serta pemiliknya. hal ini sama dengan hubungan antara ibu dan anak dimana anak dapat kita umpamakan seperti rumah kita sendiri. Bagaimana anak tersebut tumbuh dan berkembang sangat bergantung pada orang tuanya. Apabila kita memberikan pendidikan, contoh serta kasih sayang yang tepat  maka ia akan tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas dan sempurna sesuai dengan yang diinginkan.

Dalam seminar ini banyak pertanyaan dari para orang tua kepada pembicara seminar  tentang bagaimana menyelesaikan permasalahan putra atau putrid remajanya. Namun karena keterbatasan waktu tidak semua pertanyaan orang tua bisa terjawab.
Antusiasme orang tua nampak dari jumlah peserta yang hadir dalam seminar ini ada 97 orang tua dan 19 orang perwakilan dari sekolah Katolik dan SMK di sekitar SMK Tarakanita.
Penyelenggara seminar  memberikan 5 pertanyaan sebagai evaluasi yang diberikan 10 Menit sebelum seminar berakhir. Dari hasil evaluasi menunjukan bahwa semua peserta seminar merasa tertarik dengan  seminar  “Masalah Remaja dan Cara Mengatasinya” serta menghendaki  diselengarakan seminar serupa dengan tema yang berbeda.


Anastasia Rokhni K Sudoto
Humas SMK Tarakanita

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment